Rabu, 02 April 2008

Imperialisme abad 21

Secara historis, aliran-aliran modal dan perdagangan komoditas internasional terjadi melalui tiga rute : (1). Penaklikan imperialisme dan kolonial, (2) perdagangan dan investasi di antara negara-negara kapitalis maju (3) pertukaran diantara negara-negara dunia ketiga. Setiap rute membentuk hubungan-hubungan yang berbeda dan telah menimbulkan konskuensi-konsekwensi yang juga berlainan. Aliran-aliran modl imperial-kolonial ini mengarah pada akumulasi dan pembagian kerjka dimana diversifikasi dan industri ekonomi di pusat imperial.
Pada dasarnya,ada tiga “kelas” atau “aktor” dalam percaturan ekonomi politik dunia: pendukung dan pewaris globalisasi ; penentang dan kelas serta negara-negara yang dieksploitasi; dan pihak-pihak yang mengalami eksplotasi tapi mendapatkan keuntungan serta yang sikapnya meragukan. Para pendukung globalisasi ,kini dan dulu, selalu berasal dari negara-negara yang sedang menanjak perokonomiannya. Dengan logika ini, pendukung pentingnya adalah negara yang hegemonikl. Jelasnya, kedudukan kompetitifnya yang superior hanya menimbulkan sedikit kekhawatiran dan kenyakinan kuat untuk mendapatkan keuntungan dari keterbukaan ekonomi.
( james petrus dan hendry veltmer, imperialisme abad 21 hal 48-49, 2001, penerbit kreasi wacana)

0 komentar: